Menurut pendapat yang shahih siksa kubur
menimpa jasad dan ruh seperti yang telah ditegaskan dalam hadits-hadits berikut
ini:
- Dari Anas bin Malik رضي الله عنه bahwa seorang lelaki atau wanita berkulit hitam, tukang sapu masjid meninggal dunia lalu dikubur pada malam hari, kemudian diberitahukan kepada Rasulullah صلي الله عليه وسلم, dan beliau bersabda:
إِنَّ هَذِهِ اَلْقُبُورَ مَمْلُوءَةٌ ظُلْمَةً
عَلَى أَهْلِهَا, وَإِنَّ اَللَّهَ يُنَوِّرُهَا لَهُمْ بِصَلَاتِي
عَلَيْهِمْ
"Sesungguhnya
kuburan ini dipenuhi dengan kegelapan bagi penghuninya. Dan Allah Azza wa Jalla
memberi cahaya pada kuburan itu dengan shalatku atas mereka." Maka beliau
mendatangi kuburannya dan shalat atasnya.
- Dan dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما berkata: "Pada suatu hari ketika Saad bin Muadz dikubur maka Nabi صلي الله عليه وسلم duduk di hadapan kuburannya lalu bersabda: 'Seandainya seseorang bisa selamat dari siksa kubur atau pertanyaan di alam kubur maka Sa'ad bin Muadz pasti selamat darinya, namun dia diimpit dengan sekali impitan kemudian dilonggarkan darinya.'"
Menurut pendapat yang benar bahwa siksa kubur menimpa ruh dan jasad seperti yang telah ditegaskan Imam Ibnu Rajab, "Di antara dalil-dalil yang menunjukkan bahwa siksa kubur menimpa jasad dan ruh adalah hadits-hadits yang menjelaskan tentang mayat yang diimpit di alam kuburnya hingga tulang rusuknya hancur berantakan. Kalau siksa kubur hanya menimpa ruh saja maka tidak hanya khusus terjadi di alam kubur saja dan tidak perlu dinisbatkan kepadanya."
Imam As-Subki berkata, "Kembalinya ruh ke
jasad di alam kubur merupakan ketetapan (final) berdasarkan hadits shahih yang
berlaku bagi semua mayat terutama bagi orang-orang yang mati syahid.”
Ibnu Qayyim berkata, "Jika kamu telah
mengetahui beberapa pendapat yang batil, maka ketahuilah madzhab salaful ummah
dan para imam sunnah (bersepakat) bahwa seorang hamba setelah mati berada dalam
nikmat atau azab di alam kubur. Dan demikian itu menimpa ruh dan jasadnya. Dan
setelah ruh berpisah dari badan maka ia terus berada dalam nikmat atau azab. Dan
terkadang menimpa badan sehingga ia mendapat nikmat atau azab. Kemudian pada
saat kiamat besar maka ruh-ruh tersebut dikembalikan ke badan lalu semuanya
bangkit dari alam kubur mereka untuk menghadap Rabbul Alamin. Sedang kembalinya
ruh ke jasad telah terjadi kata sepakat antara kaum muslimin, Yahudi dan
Nasrani."
Inilah yang dimaksud sabda Nabi, "Sesungguhnya nyawa orang beriman berbentuk burung yang bertengger
di pohon surga hingga dikembalikan Allah ke jasadnya pada hari Allah
membangkitkannya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar