1. Do'a Nabi Sulaiman a.s
Suatu hari Nabi Sulaiman dan bala tenteranya yang terdiri dari manusia, Jin
dan burung melalui suatu lembah semut. Terdengar-lah oleh Nabi Sulaiman a.s. akan perkataan raja semut kepada rakyatnya: "Hai semut, masuklah kamu ke
dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak terinjak-injak oleh Sulaiman dan
pasukannya, sedangkan mereka tidak menyadari."
Diterangkan dalam Al Qur'an Surat An Naml Ayat 19
yang artinya
"maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan
dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang
telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk
mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu
ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh."
Perlu diketahui :
a. Doa di atas adalah doa yang pernah diucapkan oleh seorang Nabi Sulaiman a.s.
b. Begitu pentingnya peristiwa Sulaiman di atas sampai Allah beritahukan hal
tersebut kepada manusia di belakang hari,yaitu umat Nabi Muhammad SAW.
c. Doa tersebut dicantumkan sebahagian bahagian dari ayat-ayat Al-Quran.
d. Bila kita mengucapkan doa di atas berarti suatu doa,berasal dari Nabi Sulaiman
dan Al-Quran, nilai dan ganjarannya berlipat ganda.
e. Setiap orang pasti mengalami akan hal yang sama dengan peristiwa Nabi Sulaiman, hanya dalam
versi yang berbeda.
2. Doa Nabi Musa a.s.
Manusia, suatu sifat yang selalu ada pada mereka iaitu terlibat pada kesalahan,
baik sengaja atau kerana lalai. Musa a.s. pemah terlibat pada perbuatan
kesalahan. la pernah membunuh salah seorang yang tengah berkelahi.
Kebetulan yang dipukul roboh oleh Musa adalah dari pihak kelompok Fir'aun
yang terkenal kejam. Setelah terjadi, Musa pun menyedari atas segalanya,
beliau mengadu dan mohon keampunan atas perbuatan yang terpaksa ia
lakukan:
Dalam Al Qur'an Surat Al-Qashash: 16
Yang artinya
Musa mendoa: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri
karena itu ampunilah aku." Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
3. Doa Nabi Ayub a.s.
Allah mentakdirkan bahawa dalam kehidupan manusia akan banyak mengalami
perjuangan, baik diluar maupun di dalam diri itu sendiri. Umumnya ketika suka,
perjuangan itu tiada terasa, dan bila derita yang terjadi, maka terasa menyesak
dada. Saat-saat seperti itu, tidak pihh siapa manusianya, mereka pasti akan
berusaha, berdoa dan menyerah; kecuali bagi yang beriman, penyerahan dan
doa-harapannya tertuju pada Allah SWT yang Mana Kuasa lagi Maha Maklum
atas segalanya. Allah berfirman dalam Al Qur'an Surat Al-Baqarah: 45
Yang artinya
"Dan minta tolonglah kamu kepada Allah denganjalan sabar dan solat. Dan
sesungguhnya yang demikian itu amat berat, kecuali bagi mereka yang khusyuk."
sesungguhnya yang demikian itu amat berat, kecuali bagi mereka yang khusyuk."
Sebahagian ahli menempatkan pengertian sabar ialah usaha yang tidak kenal
lelah, sedangkan kata sholat ialah di dalamnya temiasuk doa. Benarlah upaya dan
doa adalah dua penunjang yang tiada boleh diabaikan, bahkan saat-saat upaya
sudah terdesak di jalan buntu, doa masih berfungsi bergerak di luar ruang
lingkup pandangan mata dan pendengaran telinga.
Rasulullah SAW bersabda
"Siapa-siapa yang dibukakan baginyapintu-pintu doa bererti
telah dibukakan baginyapintu-pintu rahmat. Tiadalah sesuatu yang dimintakan
seseorang kepada Allah yang lebih dicintaiNya selain daripada permintaan 'afiat.
Adapun doa itu amat bermanfaat terhadap sesuatu (takdir) yang sudah berlaku danjuga
terhadap hal-hal yang belum terjadi. Tidak ada sesuatu yang dapat menolak ketetapan
Tuhan (Qadha') kecuali doa, kerana itu berdoalah kamu."
telah dibukakan baginyapintu-pintu rahmat. Tiadalah sesuatu yang dimintakan
seseorang kepada Allah yang lebih dicintaiNya selain daripada permintaan 'afiat.
Adapun doa itu amat bermanfaat terhadap sesuatu (takdir) yang sudah berlaku danjuga
terhadap hal-hal yang belum terjadi. Tidak ada sesuatu yang dapat menolak ketetapan
Tuhan (Qadha') kecuali doa, kerana itu berdoalah kamu."
Demikianlah Nabi Ayyub, ketikabeliau terkena penyakit yang susah sembuh,
beliau tidak putus asa. Beliau tahu dan yakin bahawa setiap penyakit pasti ada
ubat penyembuhannya, hanya saja kadang-kadang pengetahuan manusia belum
menemuinya atau "taufiq" (persetujuan Tuhan) yang belum ada. Demikian saat-
saat yang di luar dugaan mata biasa, di luar jangkauan ilmu pengetahuan,
pertolongan Tuhan itu datang. Nabi Ayyub berdoa, mengadukan halnya kepada
Tuhan Pencipta semesta Alam dan Allah berfirman:
yang artinya
"Ya Tuhanku! Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang
Maha Penyayang di antara semua yang penyayang, maka Kami pun memperkenankan
suaranya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang adapadanya dan Kami kembalikan
keluarganya kepadanya......"
Maha Penyayang di antara semua yang penyayang, maka Kami pun memperkenankan
suaranya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang adapadanya dan Kami kembalikan
keluarganya kepadanya......"
(Al-Anbiya: 83-84)
4. Doa Musa a.s. Menghadapi Firaun
Nabi Musa a.s. mendatangi Firaun dengan tugas dakwah. Firaun yang terkenal
keras kepala, kejam terhadap rakyat dan bahkan menggunakan segala
kekuasaannya. Firaun inilah yang akan dihadapi oleh Nabi Musa a.s., yang
pernah diasuh Firaun itu berdoa kepada Tuhan, di antaranya adalah:
yang artinya
"Oh Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah untukku urusanku, arahkanlah
kekakuan lidahku dan mengertilah kiranya mereka akan perkataanku."
kekakuan lidahku dan mengertilah kiranya mereka akan perkataanku."
(Thaha: 25-28)
Sering kita dengar seseorang pembicara membaca doa di atas secara keras
ketika ia akan memulai berbicara di hadapan umum. Tetapi akan lebih tepat, bila
doa tersebut dibacakan saja secara perlahan, tanpa perlu didengar umum, akan
yang perlu adalah peribadi kita sendiri. Atau bacakan sebelum naik mimbar atau
seumpamanya.
5. Doa Nabi Zakaria a.s.
Nabi Zakaria dan keluarganya amat ingin mempunyai anak, walau beliau
memaklumi, bahawa dirinya sudah begitu uzur dan tua. Keadaan demikian
tergambar pada wahyu Allah yang merakam peristiwa ketika ia berdoa:
yang artinya
"Tuhanku, sesungguhnya tulangku sudah rapuh dan kepalaku sudah memutih uban,
sementara aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan
sesungguhnya aku khuatir terhadap mewaliku (yang melanjutkan urusan)
sepeninggalanku, sedangkan isteriku seorang yang mandul. Kerana itu anugerahilah
aku seorang putera di sisiMu yang nantinya akan menjadi waris dari sebahagian
keluarga Yaakub dan takdirkan dianya nanti akan seorang yang diredhai, ya Tuhanku."
sementara aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan
sesungguhnya aku khuatir terhadap mewaliku (yang melanjutkan urusan)
sepeninggalanku, sedangkan isteriku seorang yang mandul. Kerana itu anugerahilah
aku seorang putera di sisiMu yang nantinya akan menjadi waris dari sebahagian
keluarga Yaakub dan takdirkan dianya nanti akan seorang yang diredhai, ya Tuhanku."
(Maryam: 4-6)
Putera puteri dilingkungan keluarga akan menjadi penghujung dalam kehidupan
suami isteri, penghibur rumah tangga, pewaris harta pelanjut keturunan,
penyebar agama, pembentuk kerja dan pemanjat doa bagi kedua orang tuanya.
Demikian penting kehadiran anak dilingkungan keluarga, tidak diragukan lagi.
Untuk itu Nabi Zakaria berdoa mengadu kepada Allah yang Maha Kuasa.
yang artinya
"Oh Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri, dan Engkau
adalah waris yang paling baik."
adalah waris yang paling baik."
(Al-Anbiya': 89)
Lalu Allah memperkenankan doa Zakaria dengan lahimya seorang anak, Yahya a.s
6. Doa Nabi Yunus a.s.
Para Nabi adalah utusan Allah kepada manusia. Mereka adalah manusia biasa,
hanya saja diberi Allah wahyu. Pada diri para Nabi Allah terdapat contoh teladan
yang baik untuk ikutan umat. Ada contoh melalui amal perbuatan, ada ajaran dan
anjuran yang dilakukan melalui lisan ada pula melalui sikap.
Pada Nabi Yunus, pengajaran itu terdapat ketika beliau pergi dalam keadaan
marah disebabkan umatnya yang tidak mendengar dakwahnya. Nabi Yunus a.s.
dipertemukan Allah dengan kesengsaraan di laut dan ditelan ikan besar.
Dalam perut ikan yang gelap gelita itulah, Yunus a.s. berdoa:
yang artinya
"Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, ya Allah, sesungguhnya aku
adalah termasuk orang yang zalirn "
adalah termasuk orang yang zalirn "
(Al-Anbia: 87)
Doa Yunus pun didengar Allah, ia diselamatkan Allah, ikan besar itu terdampar di
pantai. Allah SWT sungguh bijak. Kalau kepada Nabi Yunus Allah berikan
pengajaran kepada umat manusia dengan cara pengalaman yang pahit, lalu
kepada Nabi Muhammad SAW pengajaran umat diberikan melalui pengalaman
baginda terhadap peristiwa Ummi Maktum.
7. Doa Nabi Adam a.s.
Adam adalah bapa manusia, beliaulah manusia pertama di jagad ray a ini. Kita
wajib menghormati Adam dan Hawa, mendoakannya melalui doa ibu bapa;
bukan sebaliknya melemparkan kutuk atas kekhilafannya tentang dosa
memakan buah khuldi.
Nabi Adam bagaikan Nabi Yusuf juga, sebelum ia ditunjuk pada tugas berat dan
mulia, ia diuji dan dicuba. Ketika Adam nyata berdosa kerana melanggar
larangan Allah, iblis ikut serta terlibat. Ketika Adam dan Hawa bertaubat dan
mengaku kesalahan, maka iblis malah sebaliknya, menentang, siap masuk
neraka dan mengancam akan memusuhi Adam dan keturunannya sampai
kiamat.
Peristiwa Adam atas pelanggarannya telah diceritakan oleh semua kitab suci,
termasuk Al-Quran. Perbedaan kisah terletak, bahawa Al-Quran menceritakan
taubat Adam dan kerana keikhlasan taubatnya, dosanya diampuni Allah dan
ditunjuk turun ke dunia menjadi Khaliffatullah di muka bumi.
Sementara Nasrani menempatkan Adam tetap berdosa dan sebagai sumber
dosa hingga hari kiamat; turun ke dunia dengan berbagai kesengsaraan,
melahirkan anak dan mati sebagai akibat dosa. Kita adalah keturunan orang
bersih. Al-Quran, menceritakan doa Adam dan Hawa:
yang artinya
"Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan andaikan Engkau
tidak ampuni kesalahan kami dan tidak Engkau kasihi kami, nescaya kami akan menjadi
orang-orang yang rugi."
tidak ampuni kesalahan kami dan tidak Engkau kasihi kami, nescaya kami akan menjadi
orang-orang yang rugi."
(Al-'Araf: 23)
8. Doa Nabi Ibrahim
Keluarga yang taat kepada Allah adalah idaman hidup. Setiap orang ingin
demikian, walaupun idaman mulia tersebutharus dibina melalui teladan ketua
keluarga yang taat. Keinginan keutamaan yang baik itu bukan saja timbul dari
keluarga yang taat, tetapi juga bersemayam dalam hati ketua keluarga yang
dangkal pengalaman agamanya; kecuali pada lingkungan yang acuh tak acuh.
Betapa banyak ayah yang jarang sholat, sering meninggalkan puasa dan
sebagainya, namun mereka menuntut agar anak isterinya menjadi orang baik-
baik. Ketenteraman batin pada sebuah keluarga ditandai oleh keberhasilan
mengumpulkan harta, namun ketenteraman abadi hanya terletak pada rumah
tangga keluaga yang berbudi dan taat pada ajaran agama Mereka hidup taat
dengan ajaran agama, bijak dalam bergaul dan rukun dalam kekeluargaan.
Al_Quran menceritakan, dalam surah Ibrahim ayat 40, betapa kerinduan Nabi
Ibrahim mendapatkan keluarga yang mulia, bijak, taat dan selamat di akhirat:
yang artinya
"Ya Tuhan, jadikanlah aku dan keturunanku, orangyang tetap menegakkan solat. Ya
Rab, perkenankanlah doa aku. Ya Rabbanaa, ampunilah dosaku dan dosa kedua ibu
bapaku, juga dosa-dosa sekalian orang mukmin pada hari terlaksananya hisab nanti."
Rab, perkenankanlah doa aku. Ya Rabbanaa, ampunilah dosaku dan dosa kedua ibu
bapaku, juga dosa-dosa sekalian orang mukmin pada hari terlaksananya hisab nanti."
(Ibrahim: 40-41)
9. Doa Nabi Yusuf a.s.
Hidup penuh perjuangan dan perjuangan sentiasa diwarnai ragam pengalama
susah, senang, berat ringan dan sebagainya. Orang kaya, orang tidak berpuny
para penguasa, para nelayan, para petani, para guru dan semuanya memil
pengalaman sendiri-sendiri menelusuri orbit hidupnya.
Nabi Yusuf a.s. adalah seorang manusia di antara manusia lainya di muka bum
Allah yang sejak kecilnya dianugerahi aneka cerita hidup; baik derita batin mah
pun derita zahir. Beliau adalah putera Nabi Yaakub yang ke 11 dari 12 oran
bersaudara. Mereka suku asli Yahudi (Israil dewasa ini); bangsa yang terkenal
kalangan bangsa-bangsa sepanjang zaman.
Dulu, lebih kurang 4,000 tahun yang lalu, Yusuf yang masih kanak-kanak ia
diseteru oleh putera-putera Yaakub, saudaranya sendiri. Yusuf merek
campakkan ke dalam telaga tua. Tidak lain, kerana pada Yusuf terdapat ciri-c
akan menjadi manusia mulia.
Untunglah, kemudian Yusuf diselamatkan oleh kabilah, pedagang yang mencari
air. Yusuf mereka bawa ke negeri Mesir, lalu diperjual belikan sebagai hamba.
Dari tangan ke tangan, dari tuan ke tuan lain, akhirnya Yusuf jadi anak angkat
dari suatu keluarga berpengaruh di negeri Firaun yang terkenal dalam sejarah.
Bukan itu saja, tetapi Yusuf mampu menjadi penguasa Mesir yang terkenal
makmur dan adil.
Yusuf, dari masa kanak-kanak hingga menjadi Raja Mesir dan Nabi adalah yang
terkenal cantik, naik darjat dengan menempuhi ragam penderitaan, zahir dan
batin. Berpisah dengan orang tua sejak masa kecil, nyaris mati atas aniaya
saudara-saudara sendiri, masuk dalam penjara dan sekian derita lain yang tidak
sempat dirakam oleh sejarah. Apakah setiap orang mulia harus melewati
pengalaman, ujian dan fimah seperti demikian? Wallahu a'lam.
Yang jelas, setelah Yusuf berkumpul kembali dengan keluarganya, beliau
menyampaikan doa syukurnya:
yang artinya
"Ya Tuhan, sungguh Engkau telah menganugerahkan daku akan sebahagian kekuasaan
dan juga telah mengajarkan kepadaku akan sebahagian tabirmimpi. Yang Pencipta
langit dan bumi ini, Engkaulah Pelindungku baik di dunia mahupun di akhirat. Wafatlah
aku dalam keadaan Islam dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang
soleh."
(Yusuf: 101)dan juga telah mengajarkan kepadaku akan sebahagian tabirmimpi. Yang Pencipta
langit dan bumi ini, Engkaulah Pelindungku baik di dunia mahupun di akhirat. Wafatlah
aku dalam keadaan Islam dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang
soleh."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar