Senin, 10 September 2012

Sejarah Rosululloh saw Bag.1

     Ini merupakan postingan yang menceritakan tentang sejarah Rosululloh saw secara singkat
yang telah disusun oleh" Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy  " `Syekh  Imam Al-Hafiz Abu Muhammad Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy–semoga Allah SWT meridhainya-
" berkata":
      Segala puji bagi Allah SWT pencipta  langit dan bumi, pencipta cahaya dan kegelapan,  yang  mengumpulkan para  makhluk  di  hari  perhitungan, hari kemenangan  bagi  orang  yang  berbuat  baik
dan  kesengsaraan  bagi  ahli maksiat.
      Aku  bersaksi  bahwa  tiada  tuhan  yang  berhak  disembah  dengan benar  selain  Allah  tiada  sekutu  baginya,  dengan  persaksian  yang  bisa membawa kepada kebahagiaan di hari kiamat.
      Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
pemimpin para nabi dan rasul, keluarga dan para sahabatnya yang mulia.
Amma ba’du,  ini adalah ringkasan dari sejarah Rasulullah Muhammad SAW
yang penting untuk diketahui oleh setiap muslim. Harapan kami, semoga  ia bermanfaat untuk  para pembaca.

Nasab Rasulullah SAW
        Beliau  adalah  Abu  al-Qasim  Muhammad  bin  Abdullah  bin  Abdul Mutthalib bin Hasyim
bin Abdimanaf bin Qusay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihrbin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaima bin Mudrikah bin Ilyas bin bin Mudhar bin Nizar bin Maad bin Adnan bin Udad bin al-Muqawwam bin Nahur bin Tayrah bin Ya'rubbin Yasyjub bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim "Kekasih Allah" (alaihima as-salam) bin Tarih atau Azar bin Nahur bin Saru’ bin Ra’u bin Falikh bin Aybir bin Syalikh bin bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh (alaihis salam) bin Lamk bin Mutusyalkh bin Akhnukh -- yaitu Nabi  Idris  keturunan  Nabi  Adam  yang  pertama  menjadi  nabi  dan  yang menulis dengan pena
 -- bin Yarda bin Mahlil bin Qinan bin Yanish bin Syits bin Adam alaihissalam.
        Nasab ini disebutkan oleh Muhammad bin Ishak bin Yasar al-Madani di salah
satu riwayatnya. Nasab Rasulullah sampai Adnan disepakati oleh para ulama,
sedangkan  setelah  Adnan  terjadi  perbedaan  pendapat.  Yang  dimaksud
Quraisy adalah putra Fihr bin Malik atau an-Nadhr bin Kinanah.

Ibu Rasulullah saw.
Ibunya  adalah  Aminah  binti Wahb  bin Abdimanaf  bin  Zuhrah  bin Kilab  bin
Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib.

Kelahiran Rasulullah saw.
Beliau dilahirkan di Mekah pada tahun Gajah bulan Rabiul Awal, tanggal dua,
hari Senin.
Sebagian  ulama  mengatakan&nbsp: bahwa  beliau  dilahirkan  setelah  tiga  puluh
tahun dari tahun gajah. Sebagian lagi mengatakan setelah empat puluh tahun
dari tahun gajah. Pendapat yang benar adalah pada tahun gajah.

Kematian ayah, ibu, dan kakeknya
Ayahnya meninggal dunia ketika ia berusia dua puluh delapan bulan. Menurut
sebagian ulama usianya tujuh bulan ketika ayahnya meninggal. Ada lagi yang
berpendapat  bahwa  ayahnya  meninggal  di  perkampungan  an-Nabighah
ketika  ia masih  janin.  Dan  dikatakan  pula  bahwa  ayahnya wafat  di  daerah
Abwa yang terletak antara Makkah dan Madinah.
Abu  Abdillah  Zubair  bin  Bakkar  az-Zubairi  berkata:  Abdullah  bin  Abdul
Mutthalib wafat di Madinah ketika Muhammad berusia dua bulan.
Sedangkan  ibunya  meninggal  dunia  ketika  ia  berusia  empat  tahun.
Sementara kakeknya meninggal dunia ketika usia Muhammad delapan tahun.
Dikatakan pula bahwa ibunya wafat ketika ia berusia enam tahun.

Penyusuan Muhammad
Muhammmad  disusui  oleh  Tsuwaibah  budak  Abu  Lahab  bersama  dengan
penyusuan Hamzah bin Abdul Mutthalib dan Abu Salamah Abdullah bin Abdul
Asad al-Makhzumi dengan air susu anaknya yang bernama Masruh.
Kemudian Muhammad disusui oleh Halimah binti Abi Dzuaib as-Sa’diyah.

Nama-nama Rasulullah SAW
Jubair  bin  Mut’im  berkata:  “Rasulullah  SAW  bersabda:  ‘Saya  adalah
Muhammad, saya adalah Ahmad, saya adalah al-Mahi yang dengan sebabku
Allah  SWT  menghapus  kekufuran,  saya  adalah  al-Hasyir  yang
mengumpulkan  manusia,  saya  adalah  al-A’qib  yang  tidak  ada  nabi  lagi
setelahku.’” (Hadits sahih diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
Abu Musa Abdullah bin Qais berkata:  “Rasulullah SAW memberikan dirinya
beberapa nama di antaranya ada yang kami hafal. Beliau mengatakan: ‘Saya
Muhammad,  saya  Ahmad,  saya  al-Muqaffi,  saya  Nabi  taubat  dan  Nabi
rahmat.’ Dalam riwayat lain: ‘dan Nabi peperangan.’ Hadits sahih diriwayatkan
oleh Muslim.
Jabir  bin  abdillah  berkata:  “Rasulullah SAW  bersabda:  ‘Saya Ahmad,  saya
Muhammad,  saya  al-Hasyir  (yang  mengumpulkan),  saya  al-Mahi  (yang
dengan  sebabku  Allah  SWT menghapus  kekefuran),  dan  pada  hari  kiamat
nanti  panji  kemuliaan  berada  di  tanganku.  Aku  pemimpin  para  rasul  dan
pemilik syafaat mereka."
Allah SWT memberikan  nama  kepadanya  di  dalam Al-Quran  dengan  nama
Basyir  (pembawa  kabar  baik), Nadzir  (pembawa  berita  buruk), Rauf  (lemah
lembut), Rahim (penyayang), dan Rahmatan lilalamin (pembawa rahmat buat
alam semesta).

Masa  kecilnya  di  Mekah,  perjalanannya  menuju  Syam  bersama
pamannya Abu Thalib dan pernikahannya dengan Khadijah

Muhammad dalam keadaan yatim piatu diasuh oleh kakeknya Abdul Mutthalib
kemudian oleh pamannya Abu Thalib.
Allah SWT mensucikannya dari kotoran-kotoran jahiliyah dan dari semua aib.
Allah  SWT menganugerahkan  semua  sifat-sifat  yang  baik  sehingga  Beliau
dikenal  di  kalangan  kaumnya  dengan  julukan  Al-Amin  (orang  yang  jujur)
karena amanah, kejujuran dan kesuciannya.
Ketika  usianya  mencapai  dua  belas  tahun  ia  mengadakan  perjalanan  ke
Syam  bersama  pamannya.  Ketika  sampai  di  Bushra  seorang  pendeta
bernama Bahira melihatnya.  Ia mengenalnya dengan ciri-ciri yang ada pada
|Muhammad.   Buhaira mendatangi Muhammad, mengambil  tangannya   dan
berkata: “Inilah  tuan untuk semesta alam,  inilah utusan Rabb semesta alam,
inilah  nabi  yang  akan  diutus  untuk  semesta  alam.”  Buhaira  ditanya:  “Dari
mana kamu tahu hal ini?” Ia berkata: “Sesungguhnya ketika kalian datang dari
Aqabah tidak ada pepohonan dan bebatuan kecuali semuanya sujud. Dan ini
tidak dilakukan kecuali kepada nabi. Dan kami mendapatkan hal ini dari kitab suci  kami.

bersamanya
karena khawatir terhadap kejahatan orang-orang Yahudi kepadanya.
Kemudian  Muhammad  mengadakan  perjalanan  ke  Syam  yang  kedua  kali
bersama Maysarah budak Khadijah  ra untuk berniaga di pasar kota Bushra
sebelum Khadijah dinikahi oleh Muhammad.
Ketika Muhammad berusia dua puluh  lima  tahun  ia menikahi Khadijah. Dan
ketika  usianya  empat  puluh  tahun  Allah  SWT memilihnya  untuk membawa
risalah-Nya. Jibril mendatanginya ketika Muhammad berada di gua Hira yang
terletak  di  sebuah  gunung  di  Makkah.  Semnejak  itu  jadilah  ia  sebagai
Rasullullah.  Beliau  berdakwah  di Mekah  selama  tiga  belas  tahun, menurut
pendapat  lain  lima  belas  tahun  atau  sepuluh  tahun,  pendapat  yang  benar
adalah tiga belas tahun.
Rasulullah SAW  shalat menghadap Baitul Maqdis  selama  di Makkah  tanpa
membelakangi Ka’bah  tetapi menjadikan Ka’bah di depannya. Setelah hijrah
ke Madinah, Rasulullah SAW  shalat menghadap   ke Baitul Maqdis  selama
tujuh belas atau enam belas bulan.

 Hijrah Rasulullah 
Rasulullah  SAW  hijrah  ke  Madinah  bersama  Abu  Bakar  as-Siddiq  ra  dan
budaknya Amir  bin  Fuhairah  serta  seorang  penunjuk  jalan Abdullah  bin  al-
Uraiqit al-Laitsi yang masih kafir. Selanjutnya Rasulullah SAW berdakwah di
Madinah selama sepuluh tahun.

Wafatnya Rasulullah SAW
Rasulullah SAW wafat dalam usia enam puluh tiga tahun. Ada juga pendapat
yang  mengatakan   Beliau  wafat  dalam  usia  enam  puluh  lima  atau  enam
puluh, namun pendapat pertama adalah pendapat yang benar.
Rasulullah SAW wafat pada waktu dhuha hari Senin dua belas Rabiul Awal.
Pendapat lain mengatakan tanggal dua atau tanggal satu Rabiul Awal.
Beliau  dimakamkan  pada  malam  Rabu.  Pendapat  lain mengatakan malam
Selasa. Sebelum wafat, Rasullullah SAW menderita sakit selama dua belas
atau empat belas hari.
 Rasulullah  SAW  dimandikan  oleh  Ali  bin  Abi  Thalib,  pamannya  Abbas,  al
Fadhl  bin  Abbas,  Qutsam  bin  Abbas,  Usamah  bin  Zaid  dan  Syuqran  serta
dihadiri pula oleh Aus bin Khaula al-Anshari.
Beliau  dikafani  dengan  tiga  lapis  kain  putih  yang  dibuat  di  Sahul  --sebuah
negeri  di  Yaman  --,  tanpa  gamis  dan  sorban.  Kemudian  kaum  muslimin
menshalatinya sendiri-sendiri tanpa jamaah.
Jasad  Rasulullah   SAW  diletakkan  di  atas  sehelai  kain  merah  yang
dipakainya untuk selimut lalu dimasukkan ke dalam kubur oleh Abbas, Ali, al
Fadhl, Qutsam dan Syuqran kemudian ditutup dengan sembilan batu.
Rasulullah  SAW  dimakamkan  di  tempat  Beliau  wafat  yaitu  sekitar  tempa
tidurnya di kamar Aisyah ra dan di tempat itu pula dimakamkan Abu Bakar ra
dan Umar ra.


( Bersambung...ke bag.2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Mau punya buku tamu seperti ini?
Klik di sini

Tulis e-mail anda di sini