Rasulullah SAW adalah manusia yang paling pemberani. Ali bin Abi Thalib
bertutur: “Bila perang tengah berkecamuk, kami berlindung kepada
Rasulullah saw“.
Beliau orang yang paling dermawan. Tak pernah menolak permintaan
orang lain.
Orang yang paling lembut.
Orang yang pemalu, lebih pemalu dari seorang gadis yang dipingit.
Pandangan tidak tertuju hanya pada satu orang. Tidak pernah balas
dendam saat disakiti orang lain, atau marah atas perbuatan jelek orang
padanya; kecuali jika hukum-hukum Allah SWT dilanggar, maka balas
dendam yang dia lakukan semata-mata karena Allah SWT. Bila marah
karena Allah SWT tiada seorang pun yang berani membantah.
Siapa pun, baik yang kuat, lemah, jauh maupun dekat diperlakukan sama
olehnya.
Tidak pernah mencela makanan; bila menghendaki, beliau makan; bila
tidak suka, beliau tinggalkan. Tidak pernah makan dengan bersandar,
atau pun di meja makan. Tidak pernah menolak makanan yang boleh
untuk dimakan; bila hanya menjumpai kurma, atau hanya roti kering, atau
daging panggang beliau makan, atau hanya roti dari gandum, beliau
makan seadanya. Bila ada susu, cukup beliau minum itu saja.Pernah
makan semangka basah. Beliau menyukai manisan dan madu.
Abu Hurairah ra berkata: “Sampai wafatpun Rasulullah SAW tidak merasa
pernah kenyang, meski hanya dengan roti gandum“
Pernah terjadi pada keluarga Muhammad SAW selama tiga bulan, tiada
nyala api di rumahnya (memasak) makanan mereka hanya kurma dan air.
Menerima dan makan hadiah, serta membalasnya; dan tidak menerima sedekah.
Tidak berlebihan dalam berpakaian dan makanan; berpakaian dan makan seadanya.
Menambal sandal dan baju sendiri, membantu aktifitas rumah tangganya.
Menjenguk orang sakit.
Sangat tawadhu’. Menghadiri undangan siapa saja baik kaya, fakir, orang
berada maupun orang rendahan.
Mencintai orang-orang miskin; menjenguk mereka yang sakit dan melayat
jenazah mereka. Tidak menghina orang fakir karena kefakirannya dan
tidak takut pada penguasa karena kekuasaannya. Mengendarai kuda,
onta, keledai, dan bagal. Memboncengkan budak atau yang lainnya. Tidak
membiarkan orang lain berjalan di belakangnya seraya berkata:“Biarkan di
belakangku untuk para Malaikat“
Mengenakan kain wol, memakai sandal yang ditambal. Pakaian yang
amat beliau sukai adalah jubah yang terdapat warna merah dan putih,
terbuat dari kain Yaman
Cincin dan matanya terbuat dari Perak.Dipakai di jari manis kanan, dan
terkadang di sebelah kiri. Pernah mengganjal perutnya dengan batu
karena menahan lapar, padahal Allah telah memberikan kunci -kunci
pembendaharaan langit dan bumi, tetapi beliau enggan menerimanya dan
lebih memilih akherat. Ia banyak berdzikir dan sedikit main-main.
Memanjangkan shalat dan menyingkat khutbah. Paling murah senyum,
berseri-seri wajahnya padahal ia selalu sedih dan banyak pikiran.
Menyukai wangi-wangian, membenci bau yang tidak sedap. Bersahabat
dan menghormati orang-orang mulia, tidak pernah bermuka masam dan
ramah pada siapapun. Mentolerir permainan yang tidak dilarang,
bergurau, dan tetap berkata benar dalam gurauannya, memaafkan orang orangorang
yang meminta maaf. Memiliki budak laki-laki dan perempuan; pakaian dan makanannya tidak
pernah melebihi mereka. Waktunya hanya dihabiskan untuk ibadah pada Allah, atau memenuhi
kebutuhan diri dan keluarganya.Menggambalakan kambing, dan
berkata:“Seluruh nabi melakukan gembala kambing“
Aisah ra pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah saw, maka dia pun
menjawab:”Akhlak beliau adalah alQur’an”. Marah dan ridhanya berpijak
padanya.
Dalam riwayat yang shahih dari Anas bin Malik ra berkata:
Tidak pernah aku menyentuh sutera yang lebih halus dari telapak tangan
Rasulullah saw, dan tidak pernah aku mencium bau yang lebih harum dari
aroma tubuh Rasulullah saw. Setelah aku melayaninya selama 10 tahun,
tak pernah sekalipun ia berkata:“cih“. Dan tidak pernah mengatakan
terhadap apa yang kulakukan:“Kenapa kau lakukan itu?“.Dan tidak pernah
mengatakan terhadap apa yang tidak kulakukan:“Mengapa tidak kau
lakukan itu?
Allah telah mengumpulkan dalam dirinya kesempurnaan akhlak,
keindahan perilaku. Allah memberikan padanya ilmu orang-orang
terdahulu dan yang akan datang1, yang di dalamnya terdapat
keberuntungan dan keselamatan.Padahal ia adalah ummi, tidak bisa
membaca dan menulis dan tidak memiliki guru dari kalangan manusia.
Tumbuh di negeri yang tandus dan terbelakang. Allah memberikannya
sesuatu yang tidak diberikan pada siapapun dari makhluknya, dan telah
memilihnya diantara makhluk-makhlukNya, baik yang lalu maupun yang
1 Kalimat ini sangat global dan umum, andai hanya disebutkan dengan:” Dikaruniai Allah sesuatu yang
tidak diberikan siapapun“, atau semacam ini, maka lebih baik.Karena sesungguhnya diantara ilmu
orang-orang terdahulu dan yang akan datang ada yang tidak diketahui oleh Nabi saw, bahkan hal-hal
yang terjadi pada zaman Rasulullah saw sendiri. Bukti ini sangat jelas , diantaranya Nabi ditanya
tentang roh, maka Allah mewahyukan. Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh
itu Termasuk urusan Tuhan-ku. Dan ketika ditanya tentang Penghuni goa (ashabul Kahfi) Rasul
menjawab:“akan kuberitahu besok“ akan tetapi wahyu tidak segera turun.Maka beliau pun sedih. Lalu
turunlah wahyu yang menerangkan tentang Ashabul Kahfi dengan FirmanNya:. Dan jangan sekali-kali
kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi,
kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah (alKahfi:23-24). Dan ketika ditanya tentang hari kiamat,
beliau mengakui akan ketidaktahuannya dengan perkataan:“ Tidaklah yang ditanya lebih tahu dari yang
bertanya“.Firman Allah: Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah:
"Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah". (al Ahzab:63).
Dan dalam kisah tentang penetapan syariat tayammum dalam Shahih Bukhari no 334, tatkala para
Shahbat mencari kalung Aisyah ra, dan mereka tidak menemukannya sementara Rasulullah bersama
mereka. Mereka baru menemukan dibawah unta saat unta tersebut berdiri. Kesimpulannya Rasulullah
saw tidak mengetahui sesuatu kecuali ditunjuki oleh Allah, baik ilmu, hikmah,
keistimewaan,kemuliaan, dan segala hal yang tidak diberikan pada siapapun. Semoga shalawat dan
salam tetap tercurah padanya hingga hari kiamat. Barangkali ini yang dimaksud Penulis dengan kalimat
tersebut. Dan saya tandaskan lagi bahwa kalimat ini sangat gloabal, sementara ada sebagian orangorang
bodoh meyakini bahwa Rasulullah mengetahui hal-hal ghaib sekalipun tidak ditunjuki Allah. (
komentator: Syeikh Khalid as-Syayi’)
akan datang.Semoga Allah selalu memberikan shalawat kepadanyatidak diberikan siapapun“, atau semacam ini, maka lebih baik.Karena sesungguhnya diantara ilmu
orang-orang terdahulu dan yang akan datang ada yang tidak diketahui oleh Nabi saw, bahkan hal-hal
yang terjadi pada zaman Rasulullah saw sendiri. Bukti ini sangat jelas , diantaranya Nabi ditanya
tentang roh, maka Allah mewahyukan. Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh
itu Termasuk urusan Tuhan-ku. Dan ketika ditanya tentang Penghuni goa (ashabul Kahfi) Rasul
menjawab:“akan kuberitahu besok“ akan tetapi wahyu tidak segera turun.Maka beliau pun sedih. Lalu
turunlah wahyu yang menerangkan tentang Ashabul Kahfi dengan FirmanNya:. Dan jangan sekali-kali
kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi,
kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah (alKahfi:23-24). Dan ketika ditanya tentang hari kiamat,
beliau mengakui akan ketidaktahuannya dengan perkataan:“ Tidaklah yang ditanya lebih tahu dari yang
bertanya“.Firman Allah: Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah:
"Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah". (al Ahzab:63).
Dan dalam kisah tentang penetapan syariat tayammum dalam Shahih Bukhari no 334, tatkala para
Shahbat mencari kalung Aisyah ra, dan mereka tidak menemukannya sementara Rasulullah bersama
mereka. Mereka baru menemukan dibawah unta saat unta tersebut berdiri. Kesimpulannya Rasulullah
saw tidak mengetahui sesuatu kecuali ditunjuki oleh Allah, baik ilmu, hikmah,
keistimewaan,kemuliaan, dan segala hal yang tidak diberikan pada siapapun. Semoga shalawat dan
salam tetap tercurah padanya hingga hari kiamat. Barangkali ini yang dimaksud Penulis dengan kalimat
tersebut. Dan saya tandaskan lagi bahwa kalimat ini sangat gloabal, sementara ada sebagian orangorang
bodoh meyakini bahwa Rasulullah mengetahui hal-hal ghaib sekalipun tidak ditunjuki Allah. (
komentator: Syeikh Khalid as-Syayi’)
hingga hari akhir.
Mukjizat-Mukjizat Rasulullah SAW
-Mukjizat teragung dan kejelasannya telah terbukti adalah al-Qu’ar al-
Karim; yang tidak datang padanya kebatilan baik dari depan maupun dari
belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha
Terpuji; yang menjadikan para ahli Bahasa dan orang-orang yang fasih
harus bertekuk lutut; mereka tidak mampu membuat kalimat-kalimat
serupa dengan alQur’an walau hanya 10 surat, atau 1 surat, bahkan
hanya 1 ayat. Orang-orang musyrik pun mengakui kemukjizatannya,
bahkan para penentang Islam orang-orang atheis pun meyakini
kebenarannya.
-Orang-orang musyrik pernah meminta Rasulullah SAW untuk
menunjukkan satu mukjizat, maka beliau pun menunjukkan dengan
terbelahnya bulan hingga hampir terpisah menjadi dua bagian.itulah
maksud ayat Allah di surat alQomar ayat 1: Telah dekat datangnya saat itu
dan telah terbelah bulan.
-Rasulullah saw berkata:“Sesungguhnya Allah Ta’ala menghimpun bumi
untukku, hingga aku melihat bagian timur dan baratnya. Dan kekuasaan
umatku akan mencapai apa yang telah dihimpun Allah itu“. Dan Allah
membuktikan kebenaran perkataan Rasulullah SAW tersebut, dengan
tercapainya kekuasaan umatnya yang meliputi ujung timur dan ujung
barat, dan tidak tersebar ke utara dan selatan.
-Rasulullah saw terbiasa berkhutbah di atas potongan batang kurma,
suatu ketika beliau membuat mimbar, dan berdiri di atasnya, maka
terdengarlah tangisan dari batang kurma seperti tangisan.....
-Diantara mukjizat yang lain adalah terpancarnya air dari sela-sela
jemarinya, terjadi tidak hanya sekali.
-Bertasbihnya kerikil di telapak tangannya, lalu beliau menaruhnya di
telapak Abu Bakar, lalu Umar, lalu Usman, dan kerikil itu tetap bertasbih.
-Para Sahabat mendengar makanan bertasbih pada saat Rasulullah saw
bersama mereka, sementara makanan tersebut sedang disantap.
-Bebatuan dan pepohonan mengucapkan salam pada Rasulullah saw
pada malam beliau diangkat jadi Rasul.
-Paha kambing yang beracun berbicara pada Rasulullah saw. Orangorang
yang makan kambing beracun bersamanya meninggal dunia,
sementara beliau meninggal 4 tahun kemudian.
-Serigala bersaksi atas kenabian Rasulullah saw.
-Suatu ketika, beliau dalam perjalanan, dan melewati seekor unta yang
kehausan dan minta minum padanya. Maka tatkala melihat onta tersebut
berjalan dengan menyeret kaki dan meletakkan leher depannya, beliau
bersabda: “sesungguhnya dia mengeluh karena terlalu banyak kerja dan
diberi makan sedikit”
-Di saat yang lain beliau masuk sebuah tembok yang dibalik tembok itu
terdapat onta. Tatkala onta tersebut dilihat Rasulullah saw, ia merintih dan
menangis. Maka beliau pun berkata pada pemiliknya:”Sesungguhnya ia
mengadu padaku, bahwa engkau membuatnya kelaparan, dan
menjadikannya letih (karena banyak kerja).
-Suatu saat beliau masuk sebuah tembok yang lain, dan dibalik tembok itu
terdapat 2 ekor onta jantan. Sementara pemiliknya kesulitan untuk
menggiring keduanya (karena berontak). Ketika salah satu onta tersebut
melihat Rasulullah saw, tiba-tiba duduk menderum di hadapannya. Maka
Rasulullah saw pun menenangkannya dan membawanya pada
pemiliknya. Onta kedua pun melakukan hal yang sama.
-Suatu saat beliau tidur dalam sebuah perjalanan, tiba tiba datanglah
sebuah pohon, membelah bumi dan tegak menaungi Rasulullah saw.
Tatkala beliau bangun, diceritakanlah kejadian tersebut padanya. Maka
beliau pun bersabda: “Pohon tersebut telah minta ijin pada Tuhannya
untuk mengucapkan salam pada Rasulullah saw, lalu Tuhan pun
mengijinkannya.
-Beliau menyuruh 2 batang pohon untuk berkumpul, maka keduanya pun
berkumpul. dan menyuruh keduanya untuk berpisah kembali, maka
keduanya pun berpisah.
-Seorang Arab Badui minta pada Rasulullah saw untuk menunjukkan
sebuah mukjizat, maka beliau pun memanggol sebatang pohon. Pohon
tersebut langsung memotong akarnya dan datang kehadapan Rasulullah
saw. Tatkala beliau menyuruhnya untuk kembali, kembalilah pohon
tersebut ke tempatnya semula.
-Beliau ingin memotong 6 ekor onta gemuk. Tiba-tiba keenam ekor onta
tersebut mendekat padanya, hingga beliau dapat dengan mudah
menyembelihnya satu demi satu.
-Beliau mengusap tetek kambing betina yang tidak hamil, dan tidak
dikawini pejantan, maka mengalir deraslah susu dari tetek kambing
tersebut. Beliau pun meminumnya dan memberikannya juga pada Abu
Bakar.Kisah semacam ini juga terjadi di kemah Umi Ma’bad al Khuzaiyah.
-Salah satu bola mata Abu Qotadah bin Nu’man adz Dzofari keluar hingga
jatuh di tangannya, lalu Rasulullah saw pun mengembalikannya. Maka
mata tersebut menjadi paling bagus dan tajam dibanding mata yang
sebelahnya. Diriwayatkan????...
-Kedua mata Ali bin Abi Thalib ra pernah sakit , lalu Rasulullah saw pun
meludahinya. Maka sembuhlah saat itu juga. Dan tidak pernah sakit mata
lagi. Dia juga didoakan Rasulullah saw saat sakit, lalu sembuhlah ia. Dan
setelah itu tidak pernah lagi mengeluh kesakitan.
-Kaki Abdullah bin Atik al Anshari pernah sakit, lalu diusaplah oleh
Rasulullah saw. Saat itu juga kakinya sembuh.
-Kematian Ubay bin Khalaf al Jumahi pada perang Uhud
telah dikabarkan sebelumnya oleh Rasulullah saw. Beliau hanya
menggoresnya sedikit, lantas meninggal
-Sa’ad bin Muadz berkata pada Umayyah bin Khalaf, saudara Ubay bin
Khalaf: “Saya mendengar Muhammad sesumbar bahwa dia yang akan
membunuhmu.”
Maka pada Perang Badar terbunuhlah dia dalam keadaan kafir.
- Sebelum terjadi perang Badar beliau mengkabarkan tempat-tempat yang
akan menjadi letak tewasnya orang-orang musyrik. Beliau berkata: “Ini
tempat tewasnya Fulan besok insya Allah, ini tempat tewasnya Fulan
besok insya Allah.“ Hal itu pun terbukti
- Beliau mengkabarkan bahwa, ada beberapa kelompok umatnya yang
akan berjihad mengarungi lautan, dan Umi Haram binti Milhan termasuk
diantara mereka. Dan terbuktilah perkataan Beliau
- Beliau berkata pada Usman:“Engkau akan ditimpa musibah besar.
Ternyata Usman mati terbunuh.
- Dan beliau berkata pada Hasan bin Ali: “Sesungguhnya cucuku ini
seorang tokoh, semoga Allah mendamaikan 2 kelompok orang-orang
mukmin yang bertikai melalui perantaraannya.“ Dan terbuktilah perkataan
beliau.
- Kematian al Aswadal Ansi al Kadzdzab dikabarkan pada Malam ia
terbunuh, dan siapa pembunuhnya, padahal ia di San’a Yaman. Demikian
pula kematian Kisra.
- Beliau memberitahukan tentang Syaima’ binti Buqailah al Azadiyah,
bahwasanya ia diangkat dengan mengenakan kerudung hitam di atas
bagal kelabu, kemudian hal ini terbukti pada zaman Abu Bakar asSiddik
ra pada tentara Khalid bin Walid.
- Perkataan Beliau pada Tsabit bin Qois bin Syimas: “Engkau akan hidup
mulia dan mati syahid.“ Maka hal itu terbukti, dia hidup mulia dan mati
syahid dalam perang Yamamah.
- Perkataan beliau tentang seseorang yang mengaku dirinya Islam, dan
ikut terjun di medan perang:“Sesungguhnya ia termasuk ahli neraka“.
Maka Allah pun membuktikan perkataannya, orang tersebut mati bunuh
diri.
- Doa beliau untuk Umar bin Khatab sebelum islamnya. Maka keesokan
harinya, ia pun masuk Islam.
- Doa beliau untuk Ali bin Abi Thalib agar Allah menghilangkan panas dan
dingin darinya. Maka Ali pun tidak merasa panas dan dingin lagi setelah itu.
- Doa beliau untuk Abdullah bin Abbas agar dipahamkan oleh Allah ilmuilmu
agama dan tafsir. Hal itu terbukti hingga dijuluki Lautan Ilmu karena
banyaknya ilmu yang ia kuasai.
- Doa beliau untuk Anas bin Malik agar panjang umur, banyak anak dan
harta, serta diberkahi Allah. Terbukti dengan lahirnya 120 anak
kandungnya, memiliki kebun kurma yang berbuah 2 kali dalam setahun,
dan hidup hingga mencapai usia 120 tahun atau sekitar angka itu.
- Utaibah bin Abu Lahab merobek baju dan menyakiti beliau. Maka
berdoalah beliau memohon pada Allah agar ia mendapat bencana dengan
ulah seekor anjing diantara anjing-anjingnya. Dia pun dibunuh oleh singa
di Zarqa, daerah Syam.
- Beliau mendapat pengaduan atas kemarau yang berkepanjangan, dan
tiada turun hujan, sementara saat itu beliau berkhutbah jum’at di atas
mimbar. Maka beliau pun berdoa, sementara di langit tak ada gumpalan
awan. Secara tiba-tiba datanglah mendung yang bergulung-gulung
sebesar gunung, dan turunlah hujan yang berkepanjangan hingga hari
jum’at berikutnya. Dan muncullah pengaduan pada beliau atas banyaknya
hujan tersebut, sehingga beliau pun berdoa kembali. Dan hujan pun
terhenti, hingga orang-orang keluar dari rumah mereka berjalan di bawah
terik matahari.
- Beliau memberi makan pasukan perang Khandak yang berjumlah ribuan,
juga hewan ternak dari sebuah wadah kecil yang biasa untuk menakar
gandum atau lebih kecil dari itu. Mereka pun kenyang dan ketika beranjak
pergi, sisa makanan pun masih seperti semula.
- Dan beliau memberi makan pasukan perang Khandak juga dengan
sedikit kurma yang dibawa oleh putri Basir bin Sa’ad. Sebenarnya kurma
tersebut untuk ayah dan pamannya, Abdullah bin Rawahah.
- Beliau menyuruh Umar bin Khatab untuk memberikan bekal pada 400
orang pasukan berkuda dengan sedikit kurma. Setelah hal tersebut
dilaksanakan, sisa kurma tetap seperti semula, seakan tidak berkurang
sedikitpun.
- Beliau memberi makan 80 orang di rumah Abu Thalhah dengan
beberapa potong roti dari gandum yang jumlahnya sangat sedikit, bahkan
Anas yang menghidangkannya, membawa roti yang sedikit tersebut cukup
diapit dibawah ketiaknya. Namun mereka merasa kenyang seluruhnya.
- Beliau memberi makan para pasukan dengan makanan dari sebuah
wadah milik Abu Hurairah hingga mereka kenyang seluruhnya. Lalu beliau
mengembalikannya dan masih ada sisa. Beliau pun mendoakannya. Maka
Abu Hurairah pun senantiasa makan makanan dari wadah itu selama
hidup Rasulullah, Abu Bakar, Umar dan Usman. Tatkala Usman terbunuh,
wadah tersebut ia hadiahkan pada seseorang. Dan dalam riwayat
darinya(Abu Hurairah), wadah tersebut mampu menampung 3000 gantang
makanan tatkala dibawa jihad fi sabilillah.
- Ketika menikah dengan Zaenab, beliau memberi makan para tamu dari
sebuah mangkuk buatan yang merupakan hadiah dari Ummu Sulaim
untuk Zaenab. Makanan yang diambil dari mangkuk tersebut senantiasa
tetap, tak berkurang.
- Pada saat Perang Hunain, beliau melempar pasukan musuh dengan
segenggam pasir. Dengan pertolongan Allah, musuh dapat dikalahkan.
Diantara mereka ada yang berkata:“tak seorang pun diantara kami yang
luput dari siraman pasir, semua mata terkena siraman tersebut. Allah
berfirman dalam peristiwa ini: Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang
membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan
bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang
melempar. (surat al Anfal:17)
- Seratus orang kafir Qurais menunggu beliau di luar rumah, dan
bermaksud membunuhnya. Namun begitu beliau keluar, dan menyiramkan
pasir ke kepala mereka, mereka tak sanggup melihat Rasulullah yang
berlalu di hadapan mereka.
- Suraqah bin Malik bin Ju’sam mengejar beliau saat perjalanan hijrah ke
Madinah. Pengejaran itu dia lakukan karena ingin membunuh atau
menawannya. Tatkala jarak antara dia dan Rasulullah telah dekat,
Rasulullah pun berdoa dan Allah mengabulkan dengan terperosoknya kaki
kuda Suraqah ke dalam tanah. Dia pun berteriak minta tolong pada
Rasulullah. Maka tatkala Rasulullah berdoa kembali, kaki kuda Suraqah
pun dapat keluar dari himpitan tanah kembali.
Mukjizat-mukjizat beliau yang lain masih banyak, sebagai bukti kenabian dan
akhlaq beliau yang suci tetapi kami cukup menyebutkan sebagiannya saja.
Bersambung ke bag.5....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar