Nama eBook: Menepis Kekhawatiran Ibu
Penulis: dr. Avie Andriyani Ummu Shofiyyah
Penulis: dr. Avie Andriyani Ummu Shofiyyah
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta, shalawat dan salam buat Nabi terakhir yang membawa peringatan bagi seluruh umat manusia, semoga selawat dan salam juga terlimpahkan buat keluarga dan para sahabatnya serta orang-orang yang tetap berpegang teguh dengan petunjuk mereka sampai hari kiamat.
Dikesempatan yang mulia ini, kami –tidak seperti biasanya– tertarik mengetengahkan kepada kita semua terutama para ibu baru tentang berbagai hal tentang bayi yang baru lahir hingga dapat menepis kekhawatiran.
Penulis –semoga Allah menjaganya- dalam eBook ini menjelaskan beberapa kekhawatiran ibu yang biasanya muncul setelah bayi lahir:
- Turunnya Berat Badan Bayi
- Tinja Bayi Berwarna Hitam Kehijauan
- Bayi Sering Bersin
- Mata Bayi Nampak Juling
- Mata Bayi Berair Terus-Menerus
- Jerawat Pada Bayi
- “Ketombe” Pada Bayi
Semoga bermanfaat kiranya…
Download:
Menepis Kekhawatiran Ibu
Menepis Kekhawatiran Ibu
S
|
eringkali seorang ibu merasakan
berbagai macam kekhawatiran terhadap bayi yang baru saja dilahirkannya. Pada
kesempatan ini, akan disampaikan mengenai beberapa kekhawatiran yang biasanya melanda
para ibu, dilengkapi dengan penjelasan sebab dan solusinya. Setelah mengetahui
penyebab dan solusinya, diharapkan para ibu akan lebih tenang dan tidak lagi
khawatir berlebihan terhadap kondisi buah hatinya. Berikut ini, beberapa
kekhawatiran ibu yang biasanya muncul setelah bayi lahir:
TURUNNYA BERAT BADAN BAYI
Ibu
tidak perlu kaget jika berat badan bayi akan mengalami penurunan dibanding
berat lahirnya (berat badan sesaat setelah dilahirkan). Hampir semua bayi yang
baru lahir akan kehilangan berat lahirnya (biasanya sekitar 5 hingga 10 persen)
pada lima hari setelah lahir. Ibu tidak perlu khawatir, karena hal semacam ini
bukan karena bayi kurang minum ASI, akan tetapi karena hilangnya sejumlah
cairan setelah lahir. Kehilangan cairan ini tidak bisa segera pulih, karena
pada saat ini bayi hanya bisa menyusu ASI dalam jumlah yang sedikit karena
memang kebutuhannya belum banyak. Pada umumnya, bayi yang baru lahir akan
berhenti kehilangan berat tubuhnya pada usia 10 sampai 14 hari.
TINJA BAYI BERWARNA HITAM KEHIJAUAN
Beberapa
ibu akan kaget ketika mengganti popok untuk pertama kalinya, yaitu ketika
mendapati tinja bayinya berwarna hitam kehijauan. Tinja seperti ini adalah mekoneum
(bahan berwarna hitam kehijauan seperti ter yang secara bertahap
memenuhi usus bayi selama di dalam rahim) dan normal dikeluarkan oleh bayi yang
baru lahir. Pengeluaran mekoneum ini justru patut disyukuri dan bukan
dikhawatirkan, karena ini menandakan tidak adanya sumbatan pada usus bayi.
Setelah mekoneum dikeluarkan, warna tinja bayi berangsur-angsur akan mengalami
perubahan. Diawali dengan "tinja peralihan" yang berwarna gelap
kuning kehijauan dan cair, kadang-kadang teksturnya agak
"berbiji-biji" (terutama pada bayi yang mendapatkan ASI) dan
kadang-kadang juga mengandung lendir. Setelah tiga atau empat hari bayi
mengeluarkan "tinja peralihan", selanjutnya warna tinja bayi akan
tergantung dari apa yang masuk kedalam mulut bayi. Jika bayi hanya mendapatkan
ASI, maka tinjanya akan berwarna kuning keemasan, kadang lunak, bahkan berair,
kadang seperti "berbiji-biji", dan biasanya tidak berbau.
BAYI SERING BERSIN
Para
ibu hendaknya tidak terburu-buru memberikan obat flu pada bayinya yang sering
bersin. Apa yang terjadi pada bayi yang sering bersin kemungkinan besar bukan
flu, melainkan sisa-sisa cairan ketuban (amnion) dan lendir di saluran
pernafasannya. Dan untuk mengeluarkannya, secara alami bayi mempunyai refleks
yang melindunginya yaitu berupa bersin. Seringnya bersin juga akan membantu
bayi yang baru lahir untuk mengeluarkan partikel-partikel asing dari lingkungan
barunya yang masuk melalui hidung. Dengan demikian, ibu tidak perlu khawatir
lagi karena bersin justru memiliki banyak manfaat bagi bayi.
MATA BAYI NAMPAK JULING
Umumnya
para ibu akan sangat khawatir bila mata bayinya tampak juling. Sebenarnya, hal
ini seringkali hanya karena terdapat lipatan kulit pada sudut dalam mata yang
membuat bayi tampak juling. Ketika lipatan ini mengerut sejalan dengan
berkembangnya bayi, maka mata akan tampak lebih baik.
Selama
bulan-bulan pertama, mata bayi tidak bekerja simetris. Adanya gerakan-gerakan
mata ini menunjukkan bahwa bayi masih belajar cara menggunakan matanya dan
sedang berlatih memperkuat oto-otot matanya. Pada usia 3 bulan, koordinasi mata
bayi akan semakin membaik. Jika belum membaik juga, dan tampaknya mata bayi
masih tetap tidak simetris, segera periksakan ke dokter mata supaya mendapatkan
penanganan lebih lanjut.
MATA BAYI BERAIR TERUS-MENERUS
Menangis
tanpa air mata merupakan hal yang umum pada bayi baru lahir. Setelah bayi berusia
1 bulan, air mata mulai terbentuk di kelenjar air mata (kelenjar lakrima)
yang terletak di atas bola mata. Cairan ini normalnya dialirkan melalui
saluran-saluran air mata yang kecil, yang berlokasi di sudut bagian dalam mata.
Saluran-saluran ini sangat kecil pada bayi, dan 1 dari 100 bayi mengalami
penyumbatan pada saluran ini pada saat ia lahir.
Saluran
air mata yang tersumbat tidak dapat mengalirkan air mata dengan benar, maka air
mata mengalir ke mata dan bisa "tumpah" keluar sehingga bayi tampak
terus mengeluarkan air mata. Umumnya, saluran yang tersumbat akan membaik
dengan sendirinya (tanpa perawatan apapun) pada akhir tahun pertama usia bayi.
Namun demikian, tetap konsultasikan pada dokter, jika selain mengeluarkan air
mata, bayi juga mengeluarkan cairan seperti lendir kekuningan dalam jumlah
banyak dan bagian mata bayi yang berwarna putih nampak kemerahan.
JERAWAT PADA BAYI
Para
ibu seringkali kecewa ketika melihat adanya jerawat pada kulit bayi karena
biasanya mereka membayangkan bayi yang dilahirkannya nanti akan berkulit mulus.
Hal ini pada akhirnya akan memunculkan rasa khawatir pada ibu. Timbulnya
jerawat pada bayi adalah karena faktor hormon ibu mereka yang masih beredar
dalam sistem tubuh bayi. Selain itu, pori-pori bayi belum berkembang dengan
sempurna sehingga mudah dimasuki kotoran dan berakibat munculnya jerawat.
Untuk
mengatasi jerawat ini, hendaknya para ibu tidak memijat, menggosok, atau
melakukan tindakan lain pada jerawat bayi. Bagian kulit yang berjerawat cukup
dicuci dengan air (2 atau 3 kali sehari) dan kemudian dikeringkan. Biasanya,
jerawat akan menghilang dalam waktu beberapa bulan dan tidak meninggalkan
bekas.
"KETOMBE" PADA BAYI
"Ketombe"
pada bayi (cradle cap) atau dermatitis seborrhea pada kulit
kepala adalah hal yang umum terjadi pada bayi, dan ini tidak berarti bayi akan
mempunyai ketombe selamanya. Pada kasus yang ringan, dimana terdapat
sisik-sisik yang permukaannya berminyak pada kulit kepala, seringkali dapat
diatasi dengan pemijatan ringan dan sebentar dengan menggunakan minyak zaitun
atau minyak habbatussauda' untuk melepaskan sisik-sisik tersebut, diikuti
dengan pencucian menggunakan shampo khusus bayi dan kemudian dikeringkan
menggunakan handuk yang lembut dan bersih. Pada kasus yang berat, dimana
"ketombe"nya banyak dan atau terdapat area yang berwarna kecoklatan
dan kerak berwarna kekuningan, maka perlu berkonsultasi dengan dokter. Dokter
mungkin akan menganjurkan penggunaan shampo khusus.
Biasanya
"ketombe" ini akan makin parah ketika kulit kepala berkeringat, maka
usahakan supaya kulit kepala bayi tetap sejuk dan kering. Oleh karena itu,
sebaiknya memakaikan topi pada bayi hanya jika sangat diperlukan, dan lepaskan
ketika berada di dalam rumah. Hendaknya para ibu bersabar dalam merawat
"ketombe" pada bayi, karena pada beberapa bayi, "ketombe"
ini bisa bertahan sampai beberapa bulan.
PENUTUP
Perlu
kiranya para ibu mengetahui beberapa keadaan bayi yang baru saja lahir. Dengan
begitu, ibu bisa lebih tenang ketika menghadapinya dan dapat mengatasi masalah
dengan tepat. Tidak perlu mempercayai mitos-mitos yang tidak benar seputar bayi
yang baru lahir, karena justru dapat menyesatkan. Banyak membaca buku dan
bertanya kepada ahlinya bisa menjadi salah satu solusi dalam menghadapi
ketidaktahuan ibu. Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat, baik bagi ibu yang
telah melahirkan maupun bagi para calon ibu yang tengah menanti kehadiran sang
buah hati.[]
Sumber Artikel........Klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar