Rabu, 05 Juni 2013

RAMBUT, UBAN,DAN CARA BERSISIR RASULULLAH SAW

"Rambut Rasulullah saw mencapai pertengahan kedua telinganya." 
(Diriwayatkan oleh `Ali bin Hujr, dari Ismail bin Ibrahim, dari Humaid yang bersumber dari
Anas bin Malik r.a.)
 
"Rasulullah saw. adalah seorang yang berbadan sedang, kedua bahunya bidang,
sedangkan rambutnya menyentuh kedua daun telinganya." 
(Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani', dari Abu Qathan, dari Syu'bah dari Abi Ishaq yang
bersumber dari al Bara' bin `Azib r.a.)

"Rambut Rasulullah saw. tidak terlampau keriting, tidak pula lurus kaku,
rambutnya mencapai kedua daun telingannya. " 
(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Wahab bin Jarir bin Hazim, dari Hazim
yang bersumber dari Qatadah)





"Sesungguhnya Rasulullah saw., dulunya  menyisir rambutnya ke belakang,
sedangkan orang-orang musyrik menyisir rambut mereka ke kiri dan ke kanan,
dan Ahlul Kitab menyisir rambutnya ke belakang. Selama tidak ada perintah lain,
Rasulullah saw. Senang menyesuaikan diri  dengan Ahlul Kitab.
Kemudian,Rasulullah saw. menyisir rambutnya ke kiri dan ke kanan."
(Diriwayatkan oleh Suwaid bin Nashr dari `Abdullah bin al Mubarak, dari Yunus bin Yazid,
dari az Zuhri, dari `Ubaidilah bin `Abdullah bin `Utbah, yang bersumber dari Ibnu `Abbas
r.a.)

CARA BERSISIR RASULULLAH SAW

"Rasulullah saw. sering meminyaki rambutnya, menyisir  janggutnya dan sering
waktu menyisir rambutnya beliau menutupi (bahunya) dengan kain kerudung.
Kain kerudung itu demikian berminyak  seakan-akan kain tukang minyak."
(Diriwayatkan oleh Yusuf bin'Isa, dari Rabi' bin Shabih, dari Yazid bin aban ar Raqasyi*,
yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
•  Aban ar Raqasyi dikenal sebagai orang yang dinilai munkar periwayatannya. Hadist ini
sangat berlawanan dengan kebanyakan hadist shahih, yang menerangkan tentang
kebersihan dan penampilan terpuji dari Rasulullah saw. (Muhammad `Afif az Za'bi).

"Rasulullah saw. melarang bersisir kecuali sekali-kali. "
(Diriwayatkan oleh Muhammad Basyar, dari Yahya bin Sa'id,dari Hisyam bin Hasan, dari al
Hasan Bashri, yang bersumber dari `Abdullah bin Mughaffal r.a.*)
• Yang dilarang ialah bersisir layaknya wanita pesolek.
•  'Abdullah bin Mughaffal r.a. dalah sahabat Rasulullah saw. Yang masyhur, ia adalah salah
seorang peserta "Bai'tus Syajarah", wafat pada tahun 60 H ada pula yang mengatakan tahun
57 H.


UBAN RASULULLAH SAW

Qatadah bertanya kepada Anas bin Malik r.a.: "Pernahkah Rasulullah saw.
menyemir rambutnya yang  telah beruban?" Anas bin  Malik menjawab:"Tidak
sampai demikian. Hanya beberapa lembar uban saja di pelipisnya. Namun Abu
Bakar r.a. pernah mewarnai (rambutnya yang memutih) dengan daun pacar dan
katam."
(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Abu Daud, dari Hamman yang bersumber
dari Qatadah)
• Katam adalah sejenis tumbuh-tumbuhan yang  biasa digunakan untuk memerahi rambut
sedangkan warnanya merah tua.

Dalam suatu riwayat Ibnu `Abbas r.a. mengemukakan: Abu Bakar r.a. berkata:
"Wahai Rasulullah, sungguh Anda telah  beruban!" Rasulullah saw. bersabda:
"Surah Hud, Surah al Waqi'ah, Surah al Mursalat, Surah Amma Yatasa'alun dan
Surah Idzasy-Syamsu kuwwirat, menyebabkan aku beruban."
(Diriwayatkan oleh Abu Kuraib Muhammad bin  al A'la, dari Mu'awiyah bin Hisyam, dari
Syaiban, dari Ishaq, dari Ikrimah, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)

"Wahai Rasulullah, kami melihat Anda sesungguhnya telah beruban!" Rasulullah
saw. bersabda: "Surah Hud dan beberapa surah sebangsanya telah
menyebabkan aku beruban."
(Diriwayatkan oleh Sufyan bin Waki', dari Muhammad bin Basyar, dari 'Ali bin Shalih, dari
Abi Ishaq yang bersumber dari Abi Juhaifah r.a.*)
• Abu Juhaifah adalah Wahab as Sawa' bin `Amir bin Sha'sha'ah al Kufi. Ia adalah seorang
sahabat yang masyhur. Menurut al Dzahabi, ia adalah rawi yang tsiqat (kuat hapalan dan
terpercaya). Ia wafat pada tahun 74 H.


SEMIR RAMBUT RASULULLAH SAW

Al Jahdzamah r.a., isteri Busyair bin al Khaskhashiyyah pernah bercerita: "Aku
melihat Rasulullah saw. keluar dari rumahnya mengibaskan rambut sehabis
mandi. Dan di kepalanya terdapat bekas daun inai", atau "bekas celupan"(rawi
ragu).
(Diriwayatkan oleh Ibrahim bin Harun, dari Nadlr bin Zararah*, dari Abi Jinab*, dari Iyad bin
Laqith, yang bersumber dari Jahdzamah r.a.)
• Nadlr bin Zararah dalah rawi yang dla'if dan termasuk Matruk.
• Ali Jinab dikenal sebagai rawi yang masyhur tapi ia dianggap dla'if karena sering
menyamarkan rawi.

"Aku melihat rambut Rasulullah saw. dipacari merah."
(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari `Amr bin `Ashim, dari Hammad bin
Salamah, dari Humaid, yang bersumber dari Anas r.a.)




CELAK MATA RASULULLAH SAW

Dalam sebuah riwayat yang bersumber  dari Ibnu `Abbas r.a. dikemukakan:
Sesungguhnya Nabi saw. bersabda: "Bercelaklah kalian dengan Itsmid*, karena
ia dapat mencerahkan pengliahatan dan menumbuhkan bulu mata. Sungguh
Nabi saw. Mempunyai tempat celak mata yang digunakannya untuk bercelak
pada setiap malam. Tiga olesan di sini dan tiga olesan di sini."
(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Humaid ar Razi, dari Abu Daud at Thayalisi, dari Abbad
bin Manshur, dari Ikrimah yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)
• Itsmid adalah batu celak biasanya berupa serbuk. Warnanya hitam atau biru. Serbuk itsmid
dioleskan pada bulu mata atau disapukan di sekeliling mata.
• Yang dimaksud di sini adalah tiga olesan di mata sebelah kanan dan tiga olesan di mata
sebelah kiri.


Diambil  dari terjemah  Kitab As Syamail Rosul Imam At Tirmidzi
Sumber artikel..............klik di sini



Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Mau punya buku tamu seperti ini?
Klik di sini

Tulis e-mail anda di sini